AnyMind Group, sebuah perusahaan pemberdayaan end-to-end commerce, hari ini meluncurkan edisi ketiga dari laporan tahunannya tentang influencer marketing di Asia. Dengan data yang diperoleh dari platform influencer marketing-nya, AnyTag, laporan ‘The State of Influence in Asia 22/23’ menganalisis poin data dari lebih dari 500.000 influencer dan 4.000 kampanye influencer marketing di 10 pasar di Asia termasuk Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Laporan tahun ini melihat sejumlah bagian baru dan penambahan data termasuk data influencer dan kampanye dari TikTok, industri merek teratas yang menjalankan kampanye influencer marketing, perincian dari 10 pasar yang dicakup, dan segmen yang menampilkan merek yang paling banyak disebutkan oleh influencer di Instagram (termasuk penyebutan berbayar dan organik).
Untuk Indonesia, platform media sosial yang paling banyak digunakan untuk kampanye influencer marketing, dengan Instagram di urutan pertama (69,9%) dan TikTok di urutan kedua (22,5%). Merek-merek yang berada pada kategori food & drink dan fashion & beauty mengeluarkan budget tertinggi untuk influencer marketing, diikuti oleh kategori lifestyle & home dan entertainment & hobbies.
Ini adalah tahun pertama laporan ‘The State of Influence in Asia 22/23’ menyertakan poin data influencer dan data kampanye di TikTok, dan popularitas platform yang meningkat pesat untuk influencer marketing dapat diamati dalam pertumbuhan proporsi kampanye dalam periode yang dianalisis. Dari September 2021 hingga November 2021, proporsi rata-rata kampanye yang dijalankan di TikTok dibandingkan dengan platform media sosial lainnya adalah 17,67%, sementara dari Juni 2022 hingga Agustus 2022, TikTok memiliki proporsi rata-rata 24,34%. Selain itu, TikTok memimpin dalam median tingkat keterlibatan dibandingkan platform media sosial populer lainnya untuk setiap pasar yang tersedia, kecuali di Indonesia di mana Instagram memimpin dalam median untuk tingkat keterlibatan selain dari macro-influencer (influencer dengan 100 ribu hingga 1 juta followers).
Pada tahun lalu, Shopee adalah merek terkemuka yang disebutkan (137.800 sebutan) oleh influencer di seluruh Asia di Instagram dan juga merupakan merek teratas yang disebutkan oleh influencer di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Lima merek lainnya yang paling banyak disebutkan oleh influencer termasuk LINE (96.910 sebutan), TikTok (88.931 sebutan), Lazada (59.995 sebutan), dan Canon (45.307 sebutan).
Industri teratas di seluruh Asia pada tahun lalu yang menjalankan kampanye influencer marketing termasuk merek-merek dari fashion & beauty (29,66% dari total kampanye), food & drink (26,24% dari total kampanye), family & education (12,80% dari total kampanye), lifestyle & home (11,06% dari total kampanye), dan entertaintment & hobbies (6,16% dari total kampanye).
Mengenai peluncuran laporan tersebut, Kosuke Sogo, CEO dan co-founder dari AnyMind Group berkata: “Influencer marketing di Asia telah mencapai persimpangan kedewasaan, dan kami percaya bahwa masa depan ruang ini terletak pada integrasi yang lebih dekat dengan berbagai bentuk perdagangan online, memberikan keterlacakan, atribusi, dan keandalan yang lebih besar bagi pemasar. Memiliki alat dan wawasan yang tepat akan memberikan dorongan kepada pemasar dan bisnis untuk berakselerasi ke era baru perdagangan tanpa batas dan terbuka ini. Mulai dari mengintegrasikan influencer marketing ke dalam rantai pasokan bisnis hingga menyediakan kemampuan bagi content creator untuk memulai merek direct-to-customer mereka sendiri, kami memajukan next-gen commerce di Asia, dari Asia, dan ke dunia.”