1. Situasi Saat ini serta Hambatan dalam Webpage
Dalam mengembangkan situs pada penerbit ada beberapa aspek yang biasanya belum diperhatikan oleh penerbit, namun sangat berperan penting dalam meningkatkan pengalaman user dalam menjaga loyal user. Dalam hal ini, beberapa hambatan dari sisi user dapat dijabarkan dalam poin-poin sebagai berikut:
Gambaran situasi saat ini serta hambatan dalam webpage
1.1. Tingkat Mobile User yang Semakin Meningkat
Perbandingan angka user yang menggunakan perangkat mobile dan desktop menunjukkan tingginya volume penetrasi dan dampak yang diakibatkan pada perkembangan website. Perkembangan perangkat yang digunakan oleh user menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para media online. Angka statistik menunjukkan mobile user telah mengalahkan angka desktop user. Berdasarkan data 7 tahun terakhir, jumlah trafik pada mobile meningkat secara signifikan di angka 222% (SAAS Scout Research Group, 2020). Di Indonesia, jumlah internet user telah mencapai 175.4 juta user dengan jumlah mobile user dua kali lipatnya, dimana dapat disimpulkan bahwa kebanyakan internet user di Indonesia memiliki lebih dari satu mobile.
Dari banyaknya jumlah user ini, banyak dari media online yang membuat mobile aplikasi untuk memudahkan pengalaman user dalam mengakses konten. Untuk memberikan solusi pada masalah ini, penerbit / pemilik website perlu memberikan pengalaman site browsing yang mampu bersaing dengan User Experience dari aplikasi aslinya.
1.2. Banyaknya Variasi dari User Channels
User saat ini banyak memiliki sumber yang sangat beragam dalam mencari dan menggali informasi. Misalnya, mereka dapat mengakses informasi dari Google Search Engine, direct sites portal, Social Network Sites (SNS) seperti forum, serta berbagai macam channel lainnya. Dalam hal ini, penerbit berlomba-lomba untuk membuat pengalaman yang menyenangkan sedemikian rupa agar user selalu dapat kembali mengunjungi channel mereka untuk menjaga retention rate atau tingkat retensi, khusus nya pada loyal user. Banyaknya pilihan channel ini juga menjadi hambatan bagi site developer untuk memenuhi ekspektasi dari user agar bisa selalu mengakses konten dari channel mereka. Sebagai salah satu solusi, penerbit harus selalu berinovasi untuk meningkatkan jumlah user engagement dalam menjaga loyal user mereka.
1.3. Banyaknya Variasi Media Sosial
Banyaknya variasi sosial media saat ini membuat penerbit tergiur untuk mengembangkan sumber pendapatan mereka. Dalam hal ini, banyak penerbit yang juga membuat akun Youtube, Facebook Official Page, Twitter, Instagram, dan media sosial lainnya. Media Sosial sangat membantu penerbit dalam meningkatkan angka sumber trafik dengan membagikan konten dari website mereka. Selain itu, media sosial juga dapat dimonetisasi lagi misalnya dengan Youtube AdSense, Facebook ads, Endorsement dan lain-lain. Dengan semakin banyaknya channel media sosial ini banyak penerbit yang pada akhir nya lebih berfokus pada cara meningkatkan profit untuk media sosial mereka daripada cara untuk meningkatkan loyal user pada situs mereka.
2. Progressive Web App (PWA)
Berdasarkan sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi seluler menyumbang 89% dari seluruh total waktu yang digunakan user pada mobile platform. Berdasarkan isu-isu diatas, PWA menjadi salah satu solusi yang dapat menguntungkan dari sisi penerbit untuk membuat pengalaman yang serupa pada mobile web user. Dalam hal ini, muncul sebuah teknologi yang disebut Progressive Web App (PWA). PWA sendiri bertujuan untuk memberikan pengalaman mobile aplikasi kepada user hanya melalui web browsers, tanpa mereka harus mengunduh atau menginstall aplikasi secara langsung. Selain itu, PWA juga dapat ditambahkan ke mobile device home screen dengan sebuah icon. PWA adalah sebuah solusi dengan cost yang rendah untuk meningkatkan mobile user experience dan user engagement.
2.1. Berikut ini beberapa keunggulan dari PWA:
a. Discoverability User akan ternotifikasi apabila halaman web page mereka memiliki PWA.
b. Installability PWA dapat muncul di screen perangkat user di homescreen perangkat user layaknya native mobile aplikasi. Hal ini memudahkan user untuk membuka kembali web aplikasi tanpa harus mengakses URL-nya kembali melalui browser. Penerbit perlu menyediakan web app manifest yang berisi pengaturan untuk logo ikon shortcut, nama penerbit, serta display settings sehingga ketika user mengklik ikon aplikasi tersebut, mereka akan langsung membuka web secara full-screen tanpa ada address bar.
c. Linkability Terhubung dengan halaman web tanpa perlu menginstall website.
d. Network Independence PWA bekerja sangat baik saat koneksi sedang buruk atau bahkan saat koneksi terputus dengan adanya teknologi service worker. Service worker dapat memuat halaman dengan lebih cepat. Teknologi service worker memberikan kemampuan mekanisme untuk mengontrol aset yang akan di-cache dan memberikan custom permintaan jaringan dimana user tetap dapat mengakses secara offline. Untuk dapat menggunakan keunggulan ini, user tetap pertama kali harus mengunjungi website tersebut, sesudah semua aset telah ter-cache oleh service worker.
e. Re-engageability User dapat re-engage ketika ada update artikel terbaru, meskipun user jarang membuka browser-nya.
f. Responsive Tampilan user interface dari PWA dapat menyesuaikan dengan perangkat user, seperti desktop, mobile dan tablet.
g. Safety (Kemanan) Hacker dapat mencuri data user ketika mereka sedang berinteraksi dengan web penerbit. Hacker dapat mengeksploitasi komunikasi yang tidak terproteksi dengan memperdaya user untuk memberikan informasi sensitif atau penginstalan malware. Misalnya, hacker dapat memasukkan dummy prompt user yang mengelabui user untuk mengisi biodata mereka. PWA dapat memberikan keamanan karena untuk dapat menggunakan service worker sendiri, web harus sudah menggunakan HTTPS sebagai minimum kriteria. HTTPS dapat membantu dalam mengenkripsikan data sesi menggunakan protokol Secure Socket Layer (SSL) atau Transport Layer Security (TLS), sehingga data akan lebih aman.
h. Progressive Enhancement Support PWA sekarang sudah support oleh berbagai produk browsers. Browsers tersebut meliputi, Google Chrome, Mozilla FIrefox, Opera Mini, Safari, Internet Explorer, dll.
2.2 Perusahaan yang Sudah Menggunakan PWA
Beberapa kisah sukses perusahaan yang sudah menggunakan PWA antara lain, Forbes, Twitter, Instagram dan Pinterest. Setelah mengimplementasikan PWA, Forbes meningkat drastis dalam sesi per user sebanyak 43%, 20% tayangan per halaman, 100% user engagement dan 6 kali total user yang menyelesaikan artikelnya. Selain itu, setelah mengembangkan PWA, Pinterest mencatat bahwa ada peningkatan 44% pendapatan iklan yang dihasilkan dari user, serta kenaikan user engagement hingga 60% (PWA Stats, 2020).
2.3 Kenapa menggunakan Push Notification?
Fitur Push Notification
Notifikasi adalah pesan singkat yang muncul pada perangkat user sebagai pemberitahuan bahwa ada konten terbaru yang diupload oleh penerbit. Push notification mampu mengingatkan user tentang artikel sales atau event mendatang. Push messaging memberikan cara yang mudah untuk re-engage dengan user. User hanya memerlukan 1 kali klik untuk subscribe atau berlangganan, fungsi ini akan memberikan kemudahan kepada para penerbit dalam menyajikan konten-konten ter-up-to-date yang disukai oleh user secara langsung melalui perangkat mobile mereka. Meningkatnya user engagement, secara tidak langsung dapat meningkatkan performa dalam monetisasi juga. Metode push notification ini dapat menarik lebih banyak engagement secara signifikan dibandingkan dengan metode tradisional, seperti email reminder.
AnyManager Dashboard dengan integrasi PWA
Dashboard AnyManager dengan fitur Geolocation
Bekerjasama dengan AnyMind Group, semua fungsi push notification dan Google Analytics akan terintegrasi dalam satu Business Intelligence (BI) tool dashboard, yang dinamakan AnyManager. Dashboard AnyManager akan memudahkan penerbit dalam melakukan pengaturan fitur push notification. Penerbit dapat dengan mudah menarik reporting data untuk menganalisis dari berbagai metrik, diantaranya, jumlah subscribers, Clicks, CTR, Notification Sent, dan Revoked Users. Angka pada metrik-metrik ini dapat di komparasi juga secara langsung dengan data real time dari Google Analytics, sehingga dapat memberikan insights dan analisa yang tepat untuk dilakukan kedepannya. Selain itu, dashboard AnyManager juga memiliki fungsi user targeting segments, berdasarkan geo location, device, bahkan user behaviour. Fitur ini akan memberikan kemudahan bagi penerbit untuk menargetkan berita atau konten ke audience yang tepat.
Contoh Studi Kasus Penerbit yang telah Mengimplementasikan PWA
Peningkatan jumlah subscribers dan user engagement
Setahun setelah implementasi Accelerated Mobile Page (AMP) pada proyek Google News Initiative (GNI) phase pertama, tim AnyMind kembali bekerjasama dengan beberapa media lokal Indonesia untuk mengimplementasikan teknologi Progressive Web App (PWA). PWA dapat membantu penerbit dalam meningkatkan user engagement dengan fungsi caching dan push notification untuk menyediakan informasi yang relevan kepada para subscribers secara langsung ke perangkat mereka.
Tolak ukur dalam proyek tersebut, meliputi peningkatan pada jumlah subscribers, user engagement (traffic, average time on page, dan lain-lain), kecepatan halaman dan pendapatan iklan digital. Berdasarkan hasil dari implementasi PWA oleh salah satu penerbit, terdapat 11% peningkatan unique user yang terkonversi menjadi subscribers, angka itu juga didukung dengan peningkatan user engagement sebesar 25%. Dari hasil ini data yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa PWA dapat membantu penerbit untuk meningkatkan user engagement dengan menjaga agar konten penerbit selalu visible kepada loyal user.