Industri e-commerce di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut survei terbaru dari DataReportal, Indonesia mengalami peningkatan 3,3% dalam pembelian online dari tahun sebelumnya, dengan 62,6% pengguna internet Indonesia berusia 16 hingga 64 tahun terlibat dalam belanja online pada tahun 2022.
Pertumbuhan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor utama, termasuk perluasan penetrasi internet, pertumbuhan kelas menengah, infrastruktur logistik dan pembayaran yang lebih baik, serta munculnya platform pasar, sosial, dan digital commerce.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai masing-masing faktor ini:
Perluasan penetrasi internet: Selama bertahun-tahun, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dalam penetrasi internet, yang memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses internet dan menggunakan perangkat seluler. Peningkatan konektivitas ini telah menciptakan peluang bagi platform e-commerce untuk menjangkau basis pelanggan yang lebih luas.
Pertumbuhan kelas menengah: Meningkatnya kelas menengah di Indonesia telah menghasilkan peningkatan pendapatan dan daya beli konsumen. Hal ini mendorong permintaan akan pilihan belanja online yang nyaman, menjadikan e-commerce sebagai alternatif yang menarik untuk ritel tradisional.
Peningkatan infrastruktur logistik dan pembayaran: Pengembangan logistik yang efisien dan sistem pembayaran yang aman telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan e-commerce. Perusahaan-perusahaan telah berinvestasi dalam membangun jaringan pengiriman yang kuat dan platform pembayaran online yang andal, sehingga meningkatkan pengalaman dan kepercayaan pelanggan dalam bertransaksi online.
Munculnya platform marketplace, sosial, dan digital commerce: Kemunculan platform marketplace, sosial, dan perdagangan digital telah memfasilitasi perluasan e-commerce di Indonesia. Platform-platform ini menyediakan ruang bagi penjual untuk mengakses audiens yang lebih besar dan bagi pembeli untuk menemukan berbagai macam produk, seringkali dengan harga yang kompetitif.
Kesempatan yang semakin besar bagi bisnis di Indonesia untuk mengambil langkah maju
Dengan semakin terfragmentasinya ruang perdagangan digital, bisnis di Indonesia harus berurusan dengan rentetan titik kontak pelanggan, kompleksitas data, dan meningkatnya jumlah pesaing yang bergerak di jalur yang sama.
Namun, teknologi juga mengimbangi isu-isu ini, menyediakan solusi yang lebih efisien dan efektif bagi bisnis untuk mengelola kompleksitas yang semakin meningkat dalam menjalankan bisnis di era digital.
Faktanya, bisnis dan profesional e-commerce di Indonesia dapat melihat bagaimana pasar lain menyiapkan teknologi mereka untuk perdagangan generasi berikutnya.
Misalnya, Fabnest, merek India yang berkembang pesat yang menawarkan pakaian etnik, barat, dan pakaian santai untuk wanita, berhasil memasuki pasar direct-to-consumer (D2C) dengan memanfaatkan beragam solusi yang ditawarkan oleh AnyMind Group. Dengan memanfaatkan penawaran AnyMind, Fabnest mampu meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya dengan mengoptimalkan rantai pasokan mereka menggunakan AnyLogi, menerapkan sistem manajemen e-commerce (AnyX), dan mengotomatiskan proses layanan pelanggan melalui AnyChat.
Di Jepang, Suntory Holdings memanfaatkan AnyX untuk memusatkan semua data yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis, termasuk data saluran e-commerce, data iklan, data logistik, dan data CRM – di mana mereka dapat memanfaatkan pandangan tunggal di seluruh fungsi di atas untuk mengambil keputusan yang lebih cerdas dan lebih cepat, serta menghilangkan kerumitan operasi.
Dengan ruang yang terus berkembang dan berbagai faktor yang menopang industri perdagangan digital, bisnis di Indonesia harus segera beradaptasi dan menggunakan teknologi perdagangan dan pemasaran utama, atau berisiko tenggelam dalam kompleksitas, fragmentasi, dan ketidakefisienan di masa depan.